Duta Pramoza dalam KBN 2014 bersama kak Suryadi (Waka Kwarnas Bidang Bina Muda) |
Pada 27 April s.d. 2 Mei 2014 lalu, Gerakan Pramuka Gugus Depan 29-30
Pangkalan MTsN Kebumen 1, mengirimkan dua dutanya pada kegiatan Kemah Budaya
Nasional 2014 di Taman Balekambang Surakarta Jawa Tengah.
Kemah Budaya Nasional
Tahun 2014 merupakan kemah budaya tingkat nasional yang telah diselenggarakan
oleh Kemendikbud dan Kwarnas yang kelima kalinya. Kegiatan ini bertempat di
Taman Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah. Peserta Kemah Budaya Nasional (KBN)
tahun 2014 adalah pramuka penggalang tingkat SMP/MTs yang merupakan perwakilan
daerahnya masing-masing, pada kesempatan ini terdapat 74 kontingen, yang
terdiri dari 33 kontingen daerah (Provinsi), 26 kontingen cabang
(Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah), dan 15 kontingen yang berasal dari Kota
Surakarta itu sendiri.
Salah satu kontingen
cabang (koncab) Kemah Budaya Nasional 2014 adalah Kontingen Cabang Kwarcab 05
Kebumen. Koncab dari Kebumen ini beranggotakan 8 orang dari 3 sekolah, yang
merupakan finalis LCTP Tingkat Kwarcab Tahun 2014. Salah satu sekolah yang
menjadi perwakilan Koncab Kebumen adalah MTs Negeri Kebumen 1, karena dalam
LCTP tingkat Kwarcab Tahun 2014, Gudep 29-30 pangkalan MTsN Kebumen 1 menjadi
juara 3 putra, dan berhak mengirim 2 dutanya untuk ikut dalam Kemah Budaya
Nasional.
Dua duta tersebut juga
melalui tahap seleksi, yang akhirnya MTs N Kebumen 1 dalam hal ini Gudep 29-30
mengirim Muhammad Khifni Ali dan Aziz Muzaki sebagai dutanya.
KEGIATAN-KEGITAN
DALAM KBN 2014
Personel Koncab
Kebumen
kontingen koncab kebumen |
Personel Koncab Kebumen antara lain : Jeryco Rahardian, Fachry Hafidz
Ahmad, King Abdul Aziz (SMP Negeri 1 Puring), Kurniadi Setiawan, Syarif
Hidayat, Oki Rahman Wahid (SMP Negeri 1 Petanahan), Muhammad Khifni Ali, Aziz
Muzaki (MTsN Kebumen 1), Supriyono, S.Pd, S.Sn. (Ancu dan Bindambing Koncab
Kebumen)
Persiapan dan Latihan Gabungan
Sebelum berangkat ke
Surakarta, Kontingen Cabang Kebumen melakukan persiapan dan latihan gabungan
yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Widoro, pada tanggal 23 s.d. 24 April 2014.
Latihan di Buper Widoro |
Kegiatan ini
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Jambore Cabang Kebumen pada 22 s.d. 24
April 2014 di tempat yang sama. Kegiatan dalam latihan gabungan adalah
pemilihan pinru, dengan pinru terpilih Jeryco Rahardian dari SMP Negeri 1
Puring dan wapinru Aziz Muzaki ddari MTs Negeri Kebumen 1.
Sela
in itu, ada juga
latihan yel-yel, budaya, tekpram, pembagian peralatan yang akan dibawa, dan
melengkapi administrasi. Akan tetapi, pokok dari kegiatan ini adalah untuk
mengompakan tim yang berasal dari 3 SMP/MTs yang berbeda.
Pemberangkatan Kontingen
Sebelum kontingen
diberangkatkan, kontingen dilepas oleh Ka Kwarcab pada Jumat, 25 April 2014 di
Sanggar Kwarcab Kebumen. Kegiatan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan
pengelepasan kontingen Pesta Siaga, dari MIN Tanjungsari yang akan
diberangkatkan ke Pesta Siaga tingkat karesidenan.
Selanjutnya, Koncab
Kebumen berangkat dari kebumen pada minggu pagi. Sebelumnya, seluruh personel
berkumpul di Sanggar Kwarcab Kebumen pada pukul 06.00 WIB dengan membawa perlengkapan
kemah. Akan tetapi, pemberangkatan baru dilaksanakan pada jam 07.30. Koncab
berangkat ke Taman Balekambang menggunakan bus ukuran tanggung, dan sampai di
Surakarta pada jam 2 siang.
Kegiatan Hari Pertama
Setelahh sampai di
Taman Balekambang, kontingen langsung mendirikan tenda, sebelum selesai
keseluruhan (kurang dapur, pionering, dan pagar) hujan turun cukup lebat, yang
mengakibatkan kavling tenda kami tergenang air kurang lebih 15 cm. Kami
langsung membuat jalan air, agar kavling tidak kebanjiran lagi.
Setelah itu, pada malam
harinya, ada kegiatan pemutaran film soekarno, dan hasduk berpola. Namun, dalam
pelaksanaannya yang diputar justru 5 elang, dan soekarno. Setelaha pemutaran
film kami pun istirahat di tenda.
Kegiatan Hari Kedua
Setelah melakukan
ibadah pagi, yakni di mushola balekambang bagi muslim, balai tirtayasa bagi
pemeluk kristen, dan katolik, serta di balai apung bagi pemeluk hindu dan
budha, ada kegiatan apel pagi bagi para pinru di kelurahan masing-masing.
Selanjutnya, ada upacara
pembukaan yang dilaksanakan di lapangan surakarta. Sebelum upacara
dilaksanakan, ada persembahan khusus dari tuan rumah, yakni tari muncar batik,
mini orchestra, dan juga pertunjukan wayang.
Setelah pertunjukan
seni, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bapak Adyaksa Dault, memberikan
sambutannya. Dalam sambutannya ka kwarnas mengimbau kepada seluruh peserta
untuk lebih mencintai budaya kita sendiri, karena kalau bukan kita, maka budaya
kita bisa punah. Selain ka kwarnas, Bapak FX Hadi Rudyatmo, Walikota Surakarta,
juga memberikan sambutannya. Beliau mengucapkan selamat datang dan terima kasih
kepada seluruh peserta di Kota Budaya, Kota Surakarta.
Setelah sambutan dari
beberapa pihak, upacara dimulai. Inspektur upacara pembukaan Kemah Budaya
Nasional adalah Ibu Wiendu Nuryanti, yang merupakan Wakil Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, mewakili Bapak Moh. Nuh yang berhalangan
hadir. Dalam amanatnya beliau mengatakan bahwa Kemah budaya menjadi sarana
belajar, berkarya dan memperkokoh persaudaraan dan persatuan pewaris masa depan
negara Indonesia.
Setelah upacara
selesai, kontingen dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 2 orang ke Theater Terbuka
untuk temu tokoh Walikota Surakarta, 3 orang ke G. Ketoprak bertemu Ka Kwarnas,
dan 3 orang menemui Kak Haris Nizam, sutradara Film “Hasduk Berpola”.
Kebetulan duta Pramoza,
semuanya dipilih untuk menemui Ka Kwarnas. Namun, Ka Kwarnas, Adyaksa Dault,
tidak bisa hadir karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Dan yang
mewakili beliau adalah Kak Suryadi, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Bina Muda. Dalam
pesannya ia menyampaikan bahwa kita sebagai pramuka harus bangga dan tetap
melestarikan budaya kita.
Setelah temu tokoh,
kegiatan selanjutnya adalah permainan tradisional, yaitu egrang, dan gasing.
Dan yang menarik koncab kebumen berhasil menjadi juara 3 di dua mata lomba
tersebut dengan nomor antar koncab.
Pada malam harinya, ada
kegiatan pentas seni yang menampilkan 12 Kontingen Daerah. Sebelum penampilan
pensi, kakak-kakak dari Indonesian Mesenger of Peace (MoP) menampilkan 2 tarian
yang cukup menghiibur.
Kegiatan Hari Ketiga
Pada hari ketiga,
kegiatan peserta KBN adalah study wisata ke Museum Sangiran, Kraton Kasunanan,
dan Kegiatan Solo Menari. Kami berangkat ke tujuan tersebut dengan menggunakan
12 bus pariwisata. Tujuan pertama adalah Museum Sangiran.
Di museum, kami
diberitahu tentang sejarah manusia, peradaban manusia, batuan penyusun bumi dan
tentang fosil. Konon, Museum Sangiran dulunya merupakan area aliran gunung lawu
purba, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya aliran lahar yang membatu dibawah
museum.
Selanjutnya, sebelum
masuk ke keraton, kami makan siang terlebih dahulu di pendapa keraton. Dan
akhirnya masuk ke keraton. Di area depan ruang utama kami dilarang memakai
tutup kepala dan dilarang berisik, hal ini karena adat keraton yang berlaku. Di
keraton, kami diajari tentang sejarah keraton, ruangan keraton, benda dan
pusaka keraton, silsilah sultan, dan lain sebagainya.
Selanjutnya kami menuju
ke Jalan Soedirman, yang sedang diadakan Kegiatan Solo Menari. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam rangka Hari Menari Sedunia. Perwakilan dari peserta KBN,
yakni kontingen solo, memperagakan gerakan-gerakan senam pramuka yang
diaransemen sehingga namapak seperti tarian, dan semaphore dance. Hal ini,
disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
Kegiatan Hari Keempat
Kegiatan pada hari
keempat adalah kegiatan bakti sosial, demo masakan solo, pameran masakan
nusantara, mendongeng, dan membatik.
Kegiatan pertama adalah
kegiatan demo masakan solo, dalam hal ini kami diajai cara membuat serabi khas
solo dan diperbolehkan membuat serabi sepuas kami. Bersamaan dengan itu,
dilaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan kawasan Taman
Balekambang, dan melukis tempat sampah.
Setelah itu, ada
kegiatan membatik dan pameran masakan nusantara. 3 orang perwakilan koncab
membuat batik sesuai keinginannya. Tidak berpikir lama, kami membuat batik khas
kebumen, dengan ornamen walet dan slogan “Beriman”. Sedangkan untuk parade
masakan nusantara, kami hanya icip-icip masakan daerah lain, karena kami memang
tidak masak. Dan yang paling berkesan adalah masakan khas dari Papua Barat.
Kegiatan di Gedung Pemuda Bung Karno |
Setelahh sholat ashar,
kami diajak untuk pergi ke Gedung Pemuda Bung Karno yang sedang diadakan
pameran museum nusantara. Di kegiatan ini, kami dikenalkan banyak sekali
museum-museum di Indonesia, mulai sabang, sampai merauke. Dan di gedung ini
kami diajak bermain dolanan daerah, seperti egrang, ular-ularan, dan gerobak
sodor. Setelah itu kami kembali ke Perkemahan dengan perasaan senang tapi fisik
lemas.
Kegiatan Hari Kelima
persiapan sebelum berangkat karnaval |
Hari kelima merupakan
hari puncak dari semua kegiatan. Pada hari tersebut, kami mengikuti karnaval
pakaian adat nusantara. Kegiatan ini mengambil start di Balekambang dan finish
di GOR Manahan. Semua konda, dan koncab unjuk kebolehannya masing-masing.
Demikian pula dengan kami, kami menari diiringi musik dari kontingen cabang
Banyumas, tetangga kami. Dan kami berhasil membuat suasana karnaval seru dan
ramai.
Sesampainya di GOR kami
sudah disambut Bapak Budi Prayitno, Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah. Kegiatan
selanjutnya adalah upacara penutupan. Dengan muka lemas tapi bahagia kami
mengikuti upacara penutupan. Seperti biasa, sebelum upacara dilaksanakan,
kontingen solo memperagakan tarian jawa yanng cukup menghibur kami. Upacara pun
dimulai, dengan pembina Kak Budi P. upacara penutupan berlangsung khidmat.
Dalam pesannya belai menyampaikan bahwa setelah kegiatan ini, seluruh peserta
diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melestarikan budayanya,
dan menjadi kader pembangunan serta menularkan ilmunya bagi rekan-rekannya di
daerah asal.
Setelah karnaval dan
upacara penutupan kami kembali ke perkemahan. Kegiatan selanjutnya adalh
workshop sunggih wayang dan pembuatan keris. Pada kegiatan pembuatan wayang
yang digelar di Gedung Ketoprak, kami diajarkan membuat wayang mulai dari
sketsa, penyunggihan (pemotifan), pewrnaan, serta tahap finish-ing. Sedangkan,
di workshop keris di dekat air mancur, kami diajarkan cara pembuatan keris dari
masih besi hingga bisa digunakan.
Berkemas, dan
Menuju Kebumen
Seharusnya, kegiatan
KBN berakhir pada hari jumat, 2 Mei 2014. Namun, dengan memperhatikan beberapa
hal kami memutuskan untuk pulang pada jumat dini hari, yaitu pukul 03.00 WIB.
Sekitar jam 11 malam, kami membongkar tenda dan mengemaskan barang-barang kami
serta memindahkannya ke Theater Terbuka. Kami pun bermalam di Theater Terbuka.
Pada esok harinya,
sekitar pukul 02.30 WIB kami dibangunkan dan ternyata sudah dijemput oleh bus.
Kami pun segera memasukan barang ke bus dan kami segera naik untuk pulang ke
Kebumen.
Kami melaksanakan
sholat shubuh di Yogyakarta, dan sarapan di Kulonprogo. Kami sampai di Sanggar
Kwartir Cabang Kebumen sekitar jam 9 pagi. Dan kami segera kembali ke rumah
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar