Albumku

Rabu, 23 Juli 2014

PENGIRIMAN DUTA PADA KEMAH BUDAYA NASIONAL 2014



Duta Pramoza dalam KBN 2014 bersama kak Suryadi (Waka Kwarnas Bidang Bina Muda)
 Pada 27 April s.d. 2 Mei 2014 lalu, Gerakan Pramuka Gugus Depan 29-30 Pangkalan MTsN Kebumen 1, mengirimkan dua dutanya pada kegiatan Kemah Budaya Nasional 2014 di Taman Balekambang Surakarta Jawa Tengah.
Kemah Budaya Nasional Tahun 2014 merupakan kemah budaya tingkat nasional yang telah diselenggarakan oleh Kemendikbud dan Kwarnas yang kelima kalinya. Kegiatan ini bertempat di Taman Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah. Peserta Kemah Budaya Nasional (KBN) tahun 2014 adalah pramuka penggalang tingkat SMP/MTs yang merupakan perwakilan daerahnya masing-masing, pada kesempatan ini terdapat 74 kontingen, yang terdiri dari 33 kontingen daerah (Provinsi), 26 kontingen cabang (Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah), dan 15 kontingen yang berasal dari Kota Surakarta itu sendiri.
Salah satu kontingen cabang (koncab) Kemah Budaya Nasional 2014 adalah Kontingen Cabang Kwarcab 05 Kebumen. Koncab dari Kebumen ini beranggotakan 8 orang dari 3 sekolah, yang merupakan finalis LCTP Tingkat Kwarcab Tahun 2014. Salah satu sekolah yang menjadi perwakilan Koncab Kebumen adalah MTs Negeri Kebumen 1, karena dalam LCTP tingkat Kwarcab Tahun 2014, Gudep 29-30 pangkalan MTsN Kebumen 1 menjadi juara 3 putra, dan berhak mengirim 2 dutanya untuk ikut dalam Kemah Budaya Nasional.
Dua duta tersebut juga melalui tahap seleksi, yang akhirnya MTs N Kebumen 1 dalam hal ini Gudep 29-30 mengirim Muhammad Khifni Ali dan Aziz Muzaki sebagai dutanya.


KEGIATAN-KEGITAN DALAM KBN 2014

Personel Koncab Kebumen
kontingen koncab kebumen
Personel Koncab Kebumen antara lain : Jeryco Rahardian, Fachry Hafidz Ahmad, King Abdul Aziz (SMP Negeri 1 Puring), Kurniadi Setiawan, Syarif Hidayat, Oki Rahman Wahid (SMP Negeri 1 Petanahan), Muhammad Khifni Ali, Aziz Muzaki (MTsN Kebumen 1), Supriyono, S.Pd, S.Sn. (Ancu dan Bindambing Koncab Kebumen)

Persiapan dan Latihan Gabungan
Sebelum berangkat ke Surakarta, Kontingen Cabang Kebumen melakukan persiapan dan latihan gabungan yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Widoro, pada tanggal 23 s.d. 24 April 2014.
Latihan di Buper Widoro
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Jambore Cabang Kebumen pada 22 s.d. 24 April 2014 di tempat yang sama. Kegiatan dalam latihan gabungan adalah pemilihan pinru, dengan pinru terpilih Jeryco Rahardian dari SMP Negeri 1 Puring dan wapinru Aziz Muzaki ddari MTs Negeri Kebumen 1.
Sela
in itu, ada juga latihan yel-yel, budaya, tekpram, pembagian peralatan yang akan dibawa, dan melengkapi administrasi. Akan tetapi, pokok dari kegiatan ini adalah untuk mengompakan tim yang berasal dari 3 SMP/MTs yang berbeda.

Pemberangkatan Kontingen
Sebelum kontingen diberangkatkan, kontingen dilepas oleh Ka Kwarcab pada Jumat, 25 April 2014 di Sanggar Kwarcab Kebumen. Kegiatan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan pengelepasan kontingen Pesta Siaga, dari MIN Tanjungsari yang akan diberangkatkan ke Pesta Siaga tingkat karesidenan.
Selanjutnya, Koncab Kebumen berangkat dari kebumen pada minggu pagi. Sebelumnya, seluruh personel berkumpul di Sanggar Kwarcab Kebumen pada pukul 06.00 WIB dengan membawa perlengkapan kemah. Akan tetapi, pemberangkatan baru dilaksanakan pada jam 07.30. Koncab berangkat ke Taman Balekambang menggunakan bus ukuran tanggung, dan sampai di Surakarta pada jam 2 siang.

Kegiatan Hari Pertama
Setelahh sampai di Taman Balekambang, kontingen langsung mendirikan tenda, sebelum selesai keseluruhan (kurang dapur, pionering, dan pagar) hujan turun cukup lebat, yang mengakibatkan kavling tenda kami tergenang air kurang lebih 15 cm. Kami langsung membuat jalan air, agar kavling tidak kebanjiran lagi.
Setelah itu, pada malam harinya, ada kegiatan pemutaran film soekarno, dan hasduk berpola. Namun, dalam pelaksanaannya yang diputar justru 5 elang, dan soekarno. Setelaha pemutaran film kami pun istirahat di tenda.

Kegiatan Hari Kedua
Setelah melakukan ibadah pagi, yakni di mushola balekambang bagi muslim, balai tirtayasa bagi pemeluk kristen, dan katolik, serta di balai apung bagi pemeluk hindu dan budha, ada kegiatan apel pagi bagi para pinru di kelurahan masing-masing.
Selanjutnya, ada upacara pembukaan yang dilaksanakan di lapangan surakarta. Sebelum upacara dilaksanakan, ada persembahan khusus dari tuan rumah, yakni tari muncar batik, mini orchestra, dan juga pertunjukan wayang.
Setelah pertunjukan seni, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bapak Adyaksa Dault, memberikan sambutannya. Dalam sambutannya ka kwarnas mengimbau kepada seluruh peserta untuk lebih mencintai budaya kita sendiri, karena kalau bukan kita, maka budaya kita bisa punah. Selain ka kwarnas, Bapak FX Hadi Rudyatmo, Walikota Surakarta, juga memberikan sambutannya. Beliau mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh peserta di Kota Budaya, Kota Surakarta.
Setelah sambutan dari beberapa pihak, upacara dimulai. Inspektur upacara pembukaan Kemah Budaya Nasional adalah Ibu Wiendu Nuryanti, yang merupakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, mewakili Bapak Moh. Nuh yang berhalangan hadir. Dalam amanatnya beliau mengatakan bahwa Kemah budaya menjadi sarana belajar, berkarya dan memperkokoh persaudaraan dan persatuan pewaris masa depan negara Indonesia.
Setelah upacara selesai, kontingen dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 2 orang ke Theater Terbuka untuk temu tokoh Walikota Surakarta, 3 orang ke G. Ketoprak bertemu Ka Kwarnas, dan 3 orang menemui Kak Haris Nizam, sutradara Film “Hasduk Berpola”.
Kebetulan duta Pramoza, semuanya dipilih untuk menemui Ka Kwarnas. Namun, Ka Kwarnas, Adyaksa Dault, tidak bisa hadir karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Dan yang mewakili beliau adalah Kak Suryadi, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Bina Muda. Dalam pesannya ia menyampaikan bahwa kita sebagai pramuka harus bangga dan tetap melestarikan budaya kita.
Setelah temu tokoh, kegiatan selanjutnya adalah permainan tradisional, yaitu egrang, dan gasing. Dan yang menarik koncab kebumen berhasil menjadi juara 3 di dua mata lomba tersebut dengan nomor antar koncab.
Pada malam harinya, ada kegiatan pentas seni yang menampilkan 12 Kontingen Daerah. Sebelum penampilan pensi, kakak-kakak dari Indonesian Mesenger of Peace (MoP) menampilkan 2 tarian yang cukup menghiibur.

Kegiatan Hari Ketiga
Pada hari ketiga, kegiatan peserta KBN adalah study wisata ke Museum Sangiran, Kraton Kasunanan, dan Kegiatan Solo Menari. Kami berangkat ke tujuan tersebut dengan menggunakan 12 bus pariwisata. Tujuan pertama adalah Museum Sangiran.
Di museum, kami diberitahu tentang sejarah manusia, peradaban manusia, batuan penyusun bumi dan tentang fosil. Konon, Museum Sangiran dulunya merupakan area aliran gunung lawu purba, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya aliran lahar yang membatu dibawah museum.
Selanjutnya, sebelum masuk ke keraton, kami makan siang terlebih dahulu di pendapa keraton. Dan akhirnya masuk ke keraton. Di area depan ruang utama kami dilarang memakai tutup kepala dan dilarang berisik, hal ini karena adat keraton yang berlaku. Di keraton, kami diajari tentang sejarah keraton, ruangan keraton, benda dan pusaka keraton, silsilah sultan, dan lain sebagainya.
Selanjutnya kami menuju ke Jalan Soedirman, yang sedang diadakan Kegiatan Solo Menari. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Menari Sedunia. Perwakilan dari peserta KBN, yakni kontingen solo, memperagakan gerakan-gerakan senam pramuka yang diaransemen sehingga namapak seperti tarian, dan semaphore dance. Hal ini, disambut tepuk tangan meriah dari penonton.

Kegiatan Hari Keempat
Kegiatan pada hari keempat adalah kegiatan bakti sosial, demo masakan solo, pameran masakan nusantara, mendongeng, dan membatik.
Kegiatan pertama adalah kegiatan demo masakan solo, dalam hal ini kami diajai cara membuat serabi khas solo dan diperbolehkan membuat serabi sepuas kami. Bersamaan dengan itu, dilaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan kawasan Taman Balekambang, dan melukis tempat sampah.
Setelah itu, ada kegiatan membatik dan pameran masakan nusantara. 3 orang perwakilan koncab membuat batik sesuai keinginannya. Tidak berpikir lama, kami membuat batik khas kebumen, dengan ornamen walet dan slogan “Beriman”. Sedangkan untuk parade masakan nusantara, kami hanya icip-icip masakan daerah lain, karena kami memang tidak masak. Dan yang paling berkesan adalah masakan khas dari Papua Barat.
Kegiatan di Gedung Pemuda Bung Karno
Setelahh sholat ashar, kami diajak untuk pergi ke Gedung Pemuda Bung Karno yang sedang diadakan pameran museum nusantara. Di kegiatan ini, kami dikenalkan banyak sekali museum-museum di Indonesia, mulai sabang, sampai merauke. Dan di gedung ini kami diajak bermain dolanan daerah, seperti egrang, ular-ularan, dan gerobak sodor. Setelah itu kami kembali ke Perkemahan dengan perasaan senang tapi fisik lemas.

Kegiatan Hari Kelima
persiapan sebelum berangkat karnaval
Hari kelima merupakan hari puncak dari semua kegiatan. Pada hari tersebut, kami mengikuti karnaval pakaian adat nusantara. Kegiatan ini mengambil start di Balekambang dan finish di GOR Manahan. Semua konda, dan koncab unjuk kebolehannya masing-masing. Demikian pula dengan kami, kami menari diiringi musik dari kontingen cabang Banyumas, tetangga kami. Dan kami berhasil membuat suasana karnaval seru dan ramai.
Sesampainya di GOR kami sudah disambut Bapak Budi Prayitno, Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah. Kegiatan selanjutnya adalah upacara penutupan. Dengan muka lemas tapi bahagia kami mengikuti upacara penutupan. Seperti biasa, sebelum upacara dilaksanakan, kontingen solo memperagakan tarian jawa yanng cukup menghibur kami. Upacara pun dimulai, dengan pembina Kak Budi P. upacara penutupan berlangsung khidmat. Dalam pesannya belai menyampaikan bahwa setelah kegiatan ini, seluruh peserta diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melestarikan budayanya, dan menjadi kader pembangunan serta menularkan ilmunya bagi rekan-rekannya di daerah asal.
Setelah karnaval dan upacara penutupan kami kembali ke perkemahan. Kegiatan selanjutnya adalh workshop sunggih wayang dan pembuatan keris. Pada kegiatan pembuatan wayang yang digelar di Gedung Ketoprak, kami diajarkan membuat wayang mulai dari sketsa, penyunggihan (pemotifan), pewrnaan, serta tahap finish-ing. Sedangkan, di workshop keris di dekat air mancur, kami diajarkan cara pembuatan keris dari masih besi hingga bisa digunakan.

Berkemas, dan Menuju Kebumen
Seharusnya, kegiatan KBN berakhir pada hari jumat, 2 Mei 2014. Namun, dengan memperhatikan beberapa hal kami memutuskan untuk pulang pada jumat dini hari, yaitu pukul 03.00 WIB. Sekitar jam 11 malam, kami membongkar tenda dan mengemaskan barang-barang kami serta memindahkannya ke Theater Terbuka. Kami pun bermalam di Theater Terbuka.
Pada esok harinya, sekitar pukul 02.30 WIB kami dibangunkan dan ternyata sudah dijemput oleh bus. Kami pun segera memasukan barang ke bus dan kami segera naik untuk pulang ke Kebumen.
Kami melaksanakan sholat shubuh di Yogyakarta, dan sarapan di Kulonprogo. Kami sampai di Sanggar Kwartir Cabang Kebumen sekitar jam 9 pagi. Dan kami segera kembali ke rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar